Rabu, 21 Desember 2011

5 Fakta unik tentang Kupu-kupu

Oleh : Bintang Mian (kontributor uniknya.com)

[UNIKNYA.COM]: Bisa jadi kita belum tahu nama asli butterfly (kupu-kupu) adalah flutterby. Tapi yang akan diungkap uniknya.com di bawah ini bukan asal muasal perubahan tata letak huruf nama asli kupu-kupu. Tapi ada beberapa hal unik dari tubuh  binatang cantik ini yang lumayan bisa jadi tambahan ilmu:

1. Mata
Mata kupu-kupu berbentuk seperti belahan bola yang membengkak pada bagian atas kepala dan biasanya disebut mata majemuk, karena saat meneropong objek yang akan dilihatnya kupu-kupu menggunakan 12000 mata terbuat dari ratusan mikroskopis, enam sisi lensa yang memungkinkan mereka untuk melihat ke segala arah secara bersamaan. Mata nya digunakan dalam fokus yang tajam. Kupu-kupu dapat melihat sinar ultraviolet, yang oleh manusia tak terlihat. Aspek ini membantu mereka untuk mencari nektar pada bunga.


2. Kaki
Jika saja indera perasa manusia dan sebagian besar hewan lainnya lidah, tidak dengan kupu-kupu. Hewan yang terbentuk hasil metamorfosa dari ulat ini indera perasanya adalah kaki. Sehingga saat makan dengan menghisap madu yang memberi sinyal bisa dimakan atau tidaknya adalah kaki.

3. Suhu Tubuh
Pernah lihat kupu-kupu sudah mulai tidak bisa terbang? Padahal jika dilihat secara sepintas sayapnya masih utuh dan terlihat sehat. Ternyata kupu-kupu yang sudah tidak bisa terbang tersebut lantaran suhu tubuhnya di bawah 30 derajat celcius. Bisa saja kupu-kupu itu kedinginan.

4. Warna Sayap
Salah satu yang menarik dari kupu-kupu adalah indahnya warna sayapnya. Seperti pelangi, warna dari sayap kupu-kupu terlihat terang berwarna-warni. Tapi ternyata yang sebenarnya adalah sayap kupu-kupu itu transparan. Hanya saja karena perbedaan kecerahan di setiap lapisan tipis, sayap kupu-kupu terlihat menjadi warna-warni.

5. Berdiri
Apa yang menjadi ciri dari kupu-kupu itu sedang berdiri? Ya, sayapnya tegak. Lihat saja saat kupu-kupu itu hinggap di atas daun atau bunga, pasti sayapnya berdiri. Jika saja saat berada di atas bunga, tapi sayapnya terbentang, berarti kupu-kupu itu belum menginjakkan  kakinya di bunga. Melainkan terbang dengan jarak yang sangat dekat.(**)











 

Kupu-Kupu Sayap Burung Terbesar di Dunia yang Hanya Ada di Pulau Papua

Kupu-kupu bersayap burung adalah berbagai jenis spesies kupu-kupu yang endemik di India, Asia Tenggara, dan Australia, dengan konsentrasi tertinggi di Pulau Papua. Kupu-kupu sayap burung mencakup tiga genus, yaitu, Ornithoptera, Trogonoptera, dan Troides. Berbagai spesies kupu-kupu Ornithoptera sp. adalah kupu-kupu terbesar di dan terindah di Indonesia. Pada awal abad ke-18 pelancong Eropa melihat kupu-kupu ini dan mengiranya adalah burung yang tengah terbang melintasi hutan karena ukuran saya yang besar, bentuk sudut sayap dan cara terbangnya.


Pulau Papua memiliki koleksi keragaman kupu-kupu burung terkaya. Kawasan Pegunungan Arfak di kawasan Utara Papua adalah pusat terbesar penyebaran kupu-kupu ini. Adapun di Papua Nugini, pusat sebaran adalah hutan di Provinsi Oro, Papua Nugini Timur. Akibat keindahan dan keunikannya, kupu-kupu sayap burung terancam akibat perburuan untuk dijaidikan koleksi. 
Ornithoptera Alexandrae


Kupu-kupu ini adalah kupu-kupu yang paling langka dari semua kupu-kupu birdwing di dunia yg terletak di hutan hujan Papau New Guinea. Rentang sayap kupu-kupu betinanya (yang ukurannya lebih besar dari jantan) dapat mencapai 31 cm (sekitar 12 inci) dengan pamjang badan mencapai 8 cm (3.2 inci) dan berat sampai 12 gram. Kupu-kupu ini menjadi incaran para kolektor sama dengan kupu-kupu sayap goliath di atas, para kolektor yg tidak berhati menangkapnya untuk di jadikan koleksi. Alexandrae adalah salah satu dari beberapa spesies kupu-kupu di seluruh dunia yang dilindungi PENUH CITES1. Bagi pelanggar yg menangkap dan menjual secara ilegal akan mendapat hukuman besar termasuk hukuman penjara. Harga Alexandrae saat ini sampai dengan $15.000 atau sama dengan Rp.150juta per pasang.

dari berbagai sumber

Terungkap, Sumber Gemerlap Sayap Kupu-kupu

Netsains.Com - Ternyata, warna gemerlap dari sayap beberapa tipe kupu-kupu tidaklah diproduksi oleh pigmen, namun oleh formasi geometris spesial dari sel. Demikian menurut penelitian terakhir.
Peneliti menggunakan teknik penyebaran sinar X untuk memfoto gambar sayap secara 3D dari dua kelompok kupu-kupu -famili lycaenid dan papilionid. Mereka menemukan bahwa sayap tersebut memiliki struktur kecil yang disebut giroid, yang dapat mendifraksi sinar matahari seperti kristal.





 













Giroid berbentuk seperti tumpukan bumerang, dengan tiga ujung, yang berorientasi ke arah berlawanan. Hasilnya, ia seperti fan atau roda. Giroid ganda adalah tipe spesial dari giroid berlapis.
‘ Ada beberapa penelitian yang mengkaji hal ini, namun selalu saja menggunakan gambran mikroskop elektron 2D, padahal ini adalah struktur 3D yang kompleks,’ kata Vinidkumar Saranathan, mahasiswa yang bekerja dengan biologis Richard Prum di Universitas Yale, New Haven, Conn. ‘ Kami dapat menunjukkan secara jelas, bahwa hal tersebut adalah giroid.’
‘Giroid ganda ditemukan pada berbagai sistim biologis dan sintetis, dan ia ditemukan pada bagian terspesialisasi pada tumbuhan dan hewan yang telah berevolusi selama jutaan tahun untuk mendapatkan fungsi yang optimal’ kata Saranathan. Walaupun giroid ganda adalah umum di alam, kupu-kupu tersebut memodifikasi giroid menjadi struktur tunggal yang unik, yang menyebabkan panjang gelombang cahaya dapat lewat kecuali satu, yang direfleksikan.
‘Ukuran struktur giroid yang menentukan warnanya. Jika kita hendak memperkecil strukturnya, maka ia menjadi semakin tidak jelas. Jika diperbesar, ia akan berubah jadi warna lain. Kita dapat mengatur warna apa yang kita inginkan.’demikian penjelasan Saranathan. Hal ini menyebabkan giroid tunggal sangat menarik untuk digunakan pada optika atau pada teknologi energi matahari. Mereka dapat menciptakan warna yang lebih lama, dan tidak luntur seperti pigmen.
‘Pada polimer berbasis kristal fotonik, yang harus dilakukan adalah melakukan rekayasa supaya memproduksi material yang memiliki struktur giroid tunggal,’kata Saranathan. ‘Kupu-kupu telah melakukan hal itu selama jutaan tahun, dan kita dapat menggunakan material ini pada kupu-kupu sebagai cetak biru untuk memproduksi giroid tunggal’. Penelitian ini telah dipublikasikan pada journal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Diterjemahkan dari: http://www.livescience.com/animals/butterfly-wing-colors-

Selasa, 20 Desember 2011

Mencari Kebahagiaan Itu, Ibarat Menangkap Kupu-kupu

(Disadur dari buku "Kekuatan Cinta") 
Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.
“Sedang apa kau disini anak muda?” tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. “Apa yang kau risaukan..?” Anak muda itu menoleh ke samping, “Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?” Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, “di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku.
Mereka berpandangan. “Ya…tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu” sang Kakek mengulang kalimatnya lagi. Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu. Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu.
Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar. Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, “Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah.” Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu. “Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?” Sang Kakek menatap pemuda itu. “Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu.” “Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri.” Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Moral Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya. Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh. Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita. Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu “hinggap” di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Minggu, 18 Desember 2011

The Butterflies in my camera

Berikut adalah kupu-kupu yang berhasil saya abadikan dalam kamera saya. Kupu-kupu cantik yang ada di sekitar kita... inilah kupu-kupu Indonesia....
Hypolimnas bolina
Junonia orithya

Graphium agamemnon

Famili: Lycanidae
Eurema brigita

Aphias libytea
 
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India